Google

Selasa, 15 Januari 2008

Hidayat: Jangan Sampai Bangsa Tempe Ini Kehilangan Tempenya

Hidayat: Jangan Sampai Bangsa Tempe Ini Kehilangan Tempenya



Jakarta - Meroketnya harga kacang kedelai yang membuat pengrajin tempe tahu menjerit disesalkan Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Pemerintah harusnya sudah mengaAntisipasi sejak jauh-jauh hari.

"Ini semestinya sudah dikalkukalsi sebelumnya, karena pemerintah sebagai pengayom masyarakat dan pelaksana kedaulatan kesejahteraan rakyat. Kok bisa terjadi hal semacam ini," katanya.

Hidayat yang menyampaikan hal itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2008) juga menyatakan, pemerintah tidak cukup dengan mengeluarkan kebijakan yang bersifat sementara. Seharusnya, kebijakan pemerintah bersifat jangka panjang.

"Kebijakan bea impor yang dikatakan Mendag hanya solusi yang bersifat sementara. Seharusnya ada penyelesaian jangka panjang. Jangan sampai kita bergantung pada tempe luar negeri, impor, apa-apa dari impor," cetusnya.

"Saya berharap pemerintah menghadirkan solusi segera supaya bangsa kita yang bangsa tempe ini tidak kehilangan tempenya," imbuh Hidayat.

Dia juga mengatakan, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak berupaya melakukan swasembada pangan.

"Harus ada policy kemandirian pangan, termasuk beras, gula tebu, kedelai. Saya yakin kemandirian ini bisa dilakukan kalau ada komitmen serius pemerintah. Jadi tidak ada alasan lagi," tegasnya.
( umi / nrl )



Sumber: DetikCom

Tidak ada komentar: