Jika Sumber Dana Tak Jelas, FPKS akan Kembalikan Mesin Fax
Jakarta - FPKS akan mengecek pembiayaan pengadaan mesin fak dan anggaran renovasi rumah. Jika terbukti anggaran yang dipakai gelap, FPKS akan mengembalikan semua fasilitas itu kepada Sekjend DPR pada awal masa sidang.
"Soal mesin fax, saya belum dapat konfirmasi apakah ada anggarannya tahun 2007 atau dana gelap. kalau dana gelap, kami akn kumpulkan untuk dikembalikan pada sekjend pada awal masa sidang," kata ketua FPKS Mahfudz Siddiq di presroom DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/12/2007).
Menurut Mahfudz selama ini tunjangan yang diterima anggota DPR sudah lebih dari cukup. Karena itu, pengadaan barang seharusnya diganti dengan hal-hal untuk memenuhi kebutuhan penunjang fungsi DPR, seperti pengadaan perpustakaan yang layak dan staff ahli yang memadai.
Terkait renovasi rumah dinas DPR di Kalibata, FPKS meminta hal itu tidak dilakukan secara total tetapi terbatas. Sebab antara rumah satu dengan rumah lainnya berbeda tingkat kerusakannya. FPKS tidak setuju dengan sistem uang sewa dengan menghilangkan rumah dinas anggota sebagaimana diusulkan FPD dan FPAN.
"FPKS setuju renovasi terbatas karena tingkat kerusakan satu rumah dan lainnya berbeda. Soal model uang sewa, jangan mendadak kebijakannya. Harus dipikirkan secara matang. Jangan sampai rumah yang dikembalikan ke Setneg itu mubazir. Di Ulujami yang 50 unit itu masih baru, apa ditinggalkan begitu saja," pungkasnya.
( yid / djo )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar