Anggota Fraksi PKS Kecewa Antasari Terpilih
JAKARTA - Anggota Komisi III Fachri Hamzah berharap Ketua pimpinan KPK bukan berasal dari figur berlatar belakang institusi hukum. Namun apa lacur, Direktur Penuntutan Umum Kejagung Antasari Azhar yang terpilih.
"Saya agak kecewa karena KPK dipegang lagi oleh orang dari unsur penyidikan. Sebelumnya Pak Ruki dari kepolisian, sekarang Antasari Azhar dari Kejaksaan Agung," ungkap Fachri saat berbincang dengan okezone, Kamis (6/12/2007).
Fachri menginginkan ketua KPK dijabat oleh orang dari noninstitusi hukum karena kedepannya KPK diharapkan mampu menangani pemberantasan korupsi di lembaga-lembaga seperti Kejaksaan Agung, kepolisian dan kehakiman.
Sementara itu terpilihnya Antasari Azhar menurutnya bisa didasari dua prespektif pemilih di Komisi III. Yang pertama adalah sikap keras terhadap KPK yang bekerja secara tebang pilih. Yang kedua adanya pembelian suara.
"Jika yang terjadi adalah pembelian suara itu adalah permulaan yang jelek," tandas Fachri. Antasari Azhar terpilih secara mutlak sebagai Ketua Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan mendulang 41 suara, Chandra hanya dapat 8 suara.
Sebab itu menurut Fachri, kedepan KPK harus mampu memperkuat kelembagaannya dan bukan berdasarkan maneuver perseorangan. Dia berharap figur Maryono, M Yasin dan Chandra mampu menggerakan pengokohan kelembagaan tersebut.
Hal tersebut sangat penting, merunut apa yang dialami KPK di bawah kepemimpinan Taufiqur achman Ruki. KPK,ungkapnya, mengalami perpecahan internal sehingga berdampak buruk bagi kinerja lembaga pemberantasan korupsi itu.
"Sejak awal pimpinan KPK itu pecah. Banyaklah, para pimpinan KPK pecah soal kasus Bulog, AFIS, dan macam-macam," ungkap anggota DPR dari PKS ini.
Konsolidasi internal sangat penting, bagaimana mereka mau mengusut kasus korupsi jika internalnya saja tidak solid," tambahnya. Menurut Fachri konsolidasi itu sangat mungkin dilakukan karena KPK sekarang bukan lembaga yang baru lagi, sehingga diharapkan tidak ada yang melakukan manufer secara sendiri-sendiri.
(sjn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar