Bersiap Pemilu 2009, PKS Kuasai Basis Teritorial
Selain penguasaan basis territorial, upaya PKS untuk mendulang lebih besar suara pada pemilu 2009 adalah dengan cara meningkatkan militansi kader, menjaga soliditas struktur dan mendinamisasi program-program kerja struktur.
Pemahaman tentang kultur territorial suatu daerah merupakan faktor penting dalam mendongkrak memperoleh suara pada Pemilu 2009. Hal ini disadari benar oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta.
Karenanya PKS menggelar workshop teritorial yang dilaksanakan di lima daerah di DKI Jakarta. Tujuan diselenggarakan workshop ini adalah untuk mengetahui asset yang dimiliki oleh suatu daerah, yaitu, asset kader, asset struktur, asset territorial, asset keuangan dan asset politik.
Workshop Teritorial terakhir digelar oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Jakarta Selatan di Aula PLN Duren Tiga, Jaksel, Selasa (25/12).
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta, Ir. Triwisaksana, MSc., memaparkan, selain penguasaan basis territorial, upaya PKS untuk mendulang lebih besar suara pada pemilu 2009 adalah dengan cara meningkatkan militansi kader, menjaga soliditas struktur dan mendinamisasi program-program kerja struktur.
Salah satu cara untuk menjaga militansi kader adalah dengan dibentuknya Bidang Pembinaan Wilayah di DPW yang berfungsi untuk mendeteksi kinerja kader-kader PKS pada struktur di bawahnya.
Untuk menjaga soliditas kader, jelas pria berkacamata minus ini, PKS memberi kebebasan kader di tingkat ranting (kelurahan) untuk menyampaikan aspirasi dan ide-idenya dalam upaya mengembangkan partai.
Sedangkan untuk menjaga dinamisasi program kerja, PKS mengembangkan jenis pelayanan kepada masyarakat tidak sebatas pada aksi-aksi sosial tetapi juga program yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat, seperti pembentukan koperasi, BMT dan klinik kesehatan.
Selain itu, PKS juga terus menguatkan basis strukturnya. Sampai tahun 2009 diharapkan telah terbentuk 51% struktur PKS di tingkat RT. “Kalau ingin mendapat target 51 % suara, maka target korte kita juga harus 51%,” tegas Triwisaksana.
Lebih lanjut, pria lulusan Birmingham Inggris ini menjelaskan arti penting kemenangan PKS di DKI Jakarta pada Pemilu 2009. Sani, demikian pria bertubuh tegap ini biasa dipanggil, menilai, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh penguasa DKI Jakarta belum mampu mengahadirkan kesejahteraan bagi warga Jakarta. Halini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat miskin kota.
“ Selama ini mereka belum mendapatkan kehidupan yang layak. Dihampir setengah abad usianya, warisan DKI saat ini adalah banjir dan macet,” cetusnya.
Bila PKS memimpin Jakarta PKS akan menjadikan Jakarta tidak hanya sebagai ibukota negara tetapi juga menjadi ibukota Asia, yang akan menjadi pusat keuangan dan bisnis, pusat ilmu pengetahuan, pusat budaya dan peradaban dan pusat perbaikan moral. (Zalfa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar